Rabu, 18 Februari 2015

cerita cinta



Pelangi di sela-sela hujan

            Matahari menyinari bumi dengan teriknya, diiringi angin yang berhembus kencang dan diikuti bunyi gemercik air disebuah danau. Terdapat sesosok wanita dengan baju biru dan jelana jeans sedang duduk termenung sambil membaca novel. Dia adalah Aira cewek cantik dengan rambut sebahu yang selalu digerai setiap hari. Banyak anak yang suka berteman dengannnya karena Aira anak yang menyenangkan.
            Kuliah sudah berlalu sekitar 30 menit yang lalu tetapi Aira masih betah duduk dipinggir danau dan masih asyik dengan bukunya.
            “Aira....” teriak bagus kepada Aira tapi Aira tak menghiraukan panggilan Bagus yang sedang berlari mendekatinya.
            “Aira, Aira....” bunyinya makin dekat dan makin keras.
            “siapa sih, teriak-teriak nggak liat apa gue lagi baca buku.” Gerutu Aira di dalam hati, dengan malas Aira menutup bukunya dan mencari sumber suara yang dari tadi memanggilnya.
            “Aira, dari tadi gue panggil nggak nyaut-nyaut..., lagi ngapain si lo...?” tanya Bagus dengan napas terengah-engah.
“Ternyata elo Gus, sorry gue tadi lagi asyik baca novel eh ada yang panggil.” Jawab Aira sambil cengengesan.
“Udah deh nggak usah cengar-cengir nggak jelas, tadi lo dicariin sama Andy katanya lo disuruh rapat.”
“rapat lagi, rapat lagi. Emang buat apaan sih?”
“Gue ya nggak tau lah. Gue cuma disuruh supaya lo cepet datang , cepetan yah gue duluan.” Bagus lari meninggalkan Aira.
“Bagus... tunggu...” teriak Aira dengan memasukkan novel kedalam tas dan berlari mengejar Bagus yang sudah lari jauh.
Setelah rapat selesai Aira langsung pulang tetapi baru berapa langkah keluar dari ruangan ada yang memanggilnya.
“Aira” ada seorang yang berlari mendekati Aira dan ternyata yang lari itu adalah Bagus.
“eh elo ternyata Gus, ada apa?” jawab Aira sambil menengok kebelakang.
“enggak, pulang bareng yuk”
“ayo” gandeng Aira pada Bagus. Emang Aira tidak ada perasaan kepada Bagus tetapi  ternyata diam-diam Bagus suka kepada Aira.
                                                        
Aira duduk dilapangan basket sedang menonton pertandingan yang sedang berjalan dari tadi, tetapi Aira juga mencuri pandang kepada seorang laki-laki yang sedang bertanding basket. Dia adalah Andy ketua team Basket dan juga ketua Osis. Andy adalah cowok yang diidam-idamkan Aira, tidak ada satupun pertandingan yang dilewatkan Aira.
“Hei.... ngelamun ya?” Tanya Vira mengagetkan. Vira adalah temen dekat Aira, anaknya cantik seperti Aira tetapi dia agak sedikit tomboy.
“eh, eng enggak kok. Ngapain sih lo ngagetin aja” Jawab Aira dengan nada kesal.
“Lagi liatin apa si serius amat.”
“liatin basket lah masa liatin muka lo, hahaha” canda Aira, Aira emang suka bercanda kalau lagi ngobrol.
“hahaha, Aira gue mau curhat.”
“tumben amat lo curhat ama gue, lagi kesambetya.” Sambil memegang dahi Vira.
“Aira jangan bercanda gue ini serius tau.”
“oke, oke nona Vira.”
“Tadi malem gue ditembak”
“apa? Lo ditembak, tapi kenapa lo masih disini sseharusnya lo kan dirawat.”
“Aira jangan bercanda.” Teriak Vira
“iya, iya. Hah? Ditembak sama siapa ?” tanya Aira penasaran.
“sama itu cowok.” Sambil menunjuk kearah Andy.
“siapa, mana sih gue nggak liat.” Aira Bingung sambil celingak-celinguk liat ke arah yang ditunjuk Vira.
“Itu tuh, masa kamu nggak liat” sambil nunjuk-nunjuk lagi.
“oh si Andy, hah kamu pacaran sama Andy?” tanya Aira kaget.
“iya si Andy, cocok nggak?”
“cocok, cocok” jawab Aira dengan menganggukkan kepala.
Hati Aira terasa panas setelah mendengar perkataan Vira, padahal Aira selama ini memendam rasa kepada Andy tetapi Aira tidak berani bicara kepada siapa-siapa sehingga tidak ada yang tahu tentangnya. Aira berusaha untuk menyembunyikan perasaan cemburunya kepada sahabatnya dan berusaha untuk tidak meneteskan air matanya di depan Vira.
“Vir aku pulang duluan ya, dah....” Aira melambaikan tangan kepada Vira.
Vira membalas lambaian tangannya Aira.
Aira berlari menjauh dari Vira dan menangis karena cinta selama ini yang ia pendam bertepuk sebelah tangan. Aira duduk ditaman yang sepi untuk menenangkan diri. Bersama angin yang berhembus Aira tetap berusaha agar tidak menangis tetapi rasa sakit yang dirasakannya tidak bisa menahan tangisnya.
“Aira lo kenapa kok nangis” tanya Bagus sambil duduk disebelah Aira.
“enggak, enggak kok gue nggak nangis.” Jawabnya sambil mengusap air matanya agar tidak terlihat oleh Bagus.
“nggak usah bohong, gue tadi lihat lo lari sambil nangis. Kenapa ? cerita kalau lo lagi kesusahan, gue pasti bantu kok.” Kata Bagus nyerocos tanpa henti.
Aira tiba-tiba memeluk Bagus. “gue sakit hati, gue lagi patah hati Gus.” Tangis Aira menambah suasana menjadi tambah suram.
“siapa yang ngelakuin ini Ra?”
“gue sebenarnya suka sama Andy.”
Bagus kaget mendengar perkataan Aira, hancur hati Bagus bagai disambar petir di siang bolong yang terik.
“Apa...? sebenarnya lo pacaran sama Andy. Terus Andy ngapain sama lo sampe-sampe lo sakit hati?” Bagus berusaha menenangkan  diri, mencoba untuk tegar.
“enggak, gue nggak pacaran sama Andy”
“lah terus, gimana sih gue jadi bingung.”
“gue nggak pacaran sama Andy tetapi gue suka sama dia.”
“terus? Mendingan lo tenangin diri dulu nanti baru lo ceritain semuanya.” Setelah Aira mulai tenang, Bagus terus bertanya lagi. “Aira sebenarnya ada apa sama lo, sampe-sampe lo nangis kayak gini”

Senin, 16 Februari 2015

cerita cinta

Cinta pertama
cinta pertama adalah sesuatu yang pasti pernah dirasakan oleh semua orang. dalam blog ini aku akan menceritakan cinta pertama yang didalamnya terdapat kandungan bahwa cinta atau seseorang yang kita cinta itu tak semestinya kita miliki. silahkan baca aja ya kawan-kawan :D


MY FIRST LOVE....


Berkulit sawo matang, dan senyumnya yang mempesona ialah Bagus. Pria yang kukagumi sejak pertama masuk ke SMP. Ingin sekali aku berkenalan dan tanpa diduga aku sekelas dengannya. Saat pertama kali masuk dan saat diadakannya MOS (Masa Orientasi Siswa, aku dan temanku Anik duduk sebangku nggak disangka dia juga duduk didepan dan duduk disebelah aku. Aku bertanya pada Anik “Dia si namanya siapa?”. Teman aku pun langsung mencari tahu, tidak dengan berkenalan tetapi dengan melihat papan nama yang disuruh bawa sama kakak-kakak osis. Saat itulah aku tahu namanya.
Waktu terus berjalan dan masa MOS pun sudah berakhir, kelas 7 sudah mulai pelajaran pertama di SMP. Saat itu aku sudah mengenal semua teman sekelas aku, Bagus sering banget minta tolong ke aku tentang pelajaran yang belum dimengerti, sebenarnya si aku biasa saja tetapi kata temen-temen aku cukup pintar *bukannya sombong ya* tetapi yang aku bingung dia selalu minta bantuan ke aku kenapa nggak ke teman lainnya dan saat itulah aku merasa bahwa dia itu juga ada perasaan sama aku *aku sedikit gr, hehehe.* kelas 7 pun berlalu dan sekarang sudah masuk ke kelas 8. Tanpa diduga aku sekelas lagi sama Bagus. Takdir memang, kita sekelas lagi. Dan dikelas 8 ini aku merasakan ada yang beda dari Bagus , dia sudah tidak lagi dekat sama aku. Aku bingung kenapa dia begitu, dan ternyata dia itu suka sama Safira temen sekelas aku juga. Baru pertama kali aku merasakan sakit hati.
Hubungan mereka pun berlanjut sampai ke kelas 9 meskipun mereka tidak sekelas. Dan kenapa juga di kelas 9 aku sekelas lagi sama Bagus. Sering kali aku merasa cemburu kenapa selama ini Bagus tidak merasakan bahwa aku itu suka sama dia. Perhatian juga sudah aku tunjukkan tetapi dia tidak pernah merasakannya sama sekali. Hingga kami lulus dia tidak tahu bahwa aku itu suka.

Itulah cerita cinta pertama aku yang bertepuk sebelah tangan, dengan pengalaman tersebut aku menjadi tahu bahwa cinta itu tak selamanya jadi milik kita.