FORBIDDEN LOVE part 2
“enak aja. Untuk saat ini
tasnya jadi milikku, kalu mau ambil tasnya kamu harus cari cara sendiri.” Ji
woon tertawa dan berjalan meninggalkan Jesy, tetapi saat akan masuk ke mobil
ada seorang cewek cantik yang memanggilnya.
“oppa, tunggu. Hoho.” Katanya sambil ngos-ngosan karena
lari-larian.
“hei, Eun nim kenapa kamu disini.” Ji woon kembali
menutup pintu mobilnya dan berjalan mendekati adik sepupunya itu. “ada apa?”
“oppa, kamu dicariin paman, cepat pulang.” Cewek itu
bernama Kang Eun Nim yang merupakan adik sepupu Ji woon. Umur Ji Woon dengan
Eun nim berjarak cukup jauh.
Jesy yang berada disitu hanya merasa tidak sadar bahwa
tas kecilnya itu akan dibawa oleh cowok yang nyebelin itu. Saat Eun Nim
memanggil Ji Woo, Jesy sudah pergi dari taman.
Jesy memikirkan caranya agar bisa mengambil tas kecilnya
yang ada di Ji Woon “aishh, gimana coba caranya aku ngambil tasnya” katanya
sambil cemberut.
PLAKKK. Suara tamparan yang mendarat di muka. “apa yang
kamu lakukan, kamu tidak ingin mengatur perusahaan ini. Bagaimana bisa jadi
penerusnya jika kerjaan kamu hanya main dan memarahi pegawai saja.” Marahnya
kepada Ji Woon.
Ji woon hanya mendengarnya saja dengan memberi hormat
pada ayahnya dia langsung masuk kedalam kamarnya. Sedangkan ibunya hanya bisa
melihatnya dimarahi ayahnya sendiri.
Jesy masih memikirkan caranya, dia tidak menyadari sudah
memutari taman itu beberapa kali. Di sebarang jalan ada seorang pria yang
sedang memperhatikan gerak-gerik Jesy. “aku kok masih di sini sih.” Jesy
kebingungan dengan kelakuannya sendiri. Pria tadi menghampiri Jesy dan
menyapanya, Jesy membalas sapaannya tetapi Jesy harus pergi karena ada sesuatu
dan langsung meninggalkan pria itu.
Syalalala lalalala. Suara nyanyian Eun Nim di kamarnya
sendiri. Eun nim merupakan seorang siswa kelas 2 SMA yang ingin menjadi seorang
penyanyi. Dia tinggal di rumahnya Ji Woon karena orang tuanya sudah meninggal
dunia dua tahun lalu.
“Eun Nim berisik.....” teriak Ji Woon dari kamarnya yang
bersebelahan dengan kamar Eun Nim. Karena teriakan Ji Woon, Eun Nim pun diam
karena kaget dengan teriakannya.
Karena kelakuan Ji Woon yang tidak memperhatikan
perusahaannya membuat kedua orang tuanya jadi gelisah, perusahaan itu harus
dimiliki olehnya agar tidak bisa direbut kembali oleh pemiliknya. Berbagai cara
dilakukan oleh orang tua Ji Woon untuk mendapatkan perusahaannya itu dan
sekarang tinggal mengurusnya dan tetap mempertahankannya.
Hari sudah pagi. Jesy bangun dari tidur nyenyaknya dari
perjalanan panjang dan berbagai peristiwa yang telah Jesy lalui kemarin. Jesy
bangun dan membersihkan diri.
Ting tong....
Suara bel asrama Jesy. Saat membukanya Jesy mendapatkan
sebuah paket didepan pintu tetapi tidak tahu siapa yang mengirim paketnya.
Paket itu berisi sebuah foto sepasang anak kecil di sebuah taman bermain. “foto
siapa ini?” kata Jesy heran. Jesy menyimpan kotak itu dan mulai bersiap-siap
untuk mengambil tas kecil yang diambil Ji Woon.
“benarkah ini tempat kerja Ji Woon?” jesy bertanya-tanya
dalam hati. Dengan tekad yang tinggi, akhirnya Jesy memberanikan diri memasuki
kantor itu.